六 賊 LIOK CEK

Qing Jing Jing

Silahkan Login Untuk Membaca Detail

BAB 7    LIOK CEK

 

ENAM PENJAHAT

 

Liok artinya enam dan Cek artinya bangsat

Dua huruf tersebut apabila dirangkaikan menjadi kalimat berarti Enam bangsat ( yang ada dalam seseorang ).

Pada pokoknya manusia mempunyai HATI dan HATI ini sangat suci dan penuh kecintaan. Akan tetapi disamping hati manusia mempunyai juga Nafsu, justru Nafsu inilah yang memimpin manusia kejalan nyasar.

 Kata NAFSU ini adalah karena bergeraknya alat panca indera yang terdapat dibadan seseorang yaitu : mata, kuping, lidah, pikiran dan badan wadag.

Keenam alat ini seharusnya dibawah kekuasaan sang HATI, tapi pada umumnya mereka terlepas dari kekangnya dan kabur secara liar, perbuatan liar dari keenam alat inilah yang disebut Liok Cek ( enam bangsat ).

PELAJARAN :

人心好靜。而慾韋之 

Jin Sim Houw Ceng, Ji Yok Khan Ci.

TERJEMAHAN :

Hati manusia sengang diam, akan tetapi selalu dituntun oleh hawa nafsu.

PENJELASAN :

Istilah Jin Sim artinya hati manusia, Houw Ceng artinya tidak sembarang bergerak. Yok artinya Chit Cing ( tujuh perangai ) dan Liok Yok ( enam keserakahan ), dalam pelajaran ke 6 sudah dijelaskan. Khan Ji artinya diseret untuk memburu kesenangan lahir.

Pada pokoknya hati manusia yang keramat itu, tidak senang Diam, akan tetapi didalamnya terdapat Goan Sin ( gaya keramat ) maka apabila Goan Sin ini berkuasa, hati itu tenteram dan diam, sebaliknya hati itu tidak suka bergerak, tapi karena Sit Sin ( gaya keramat kesadaran ) kadang-kadang menguasai, maka sang hati jadi sering bergerak.

Dalam badan manusia mempunyai Liok Kin ( enam akar ) karena enam akar menjadi timbullah liok Sit ( enam pengertian ), berdasarkan enam pengertian ini maka datanglah Liok Tin ( enam gangguan ) dan dari sebab enam gangguan ini maka timbullah NAFSU, yang disebut Liok Cek ( enam bangsat ).

Oleh kerena perbuatan liar yang ditimbulkan dari pengaruh nafsu sehingga Liok Kin ( enam akar ) itu berubah menjadi Liok Cek ( enam bangsat ), maka merusakkan Liok Sin ( enam gaya keramat ), oleh karena dirusaknya enam gaya keramat ini, maka manusia terjeblos kedalam neraka dan mengalami enam macam jalan kelahiran.

Mata yang diumbar memandang segala rupa kecantikkan sehingga menjadi rindu dendam, lama-kelamaan letik latu yang didapat dari kodrat menjadi kelelap akhirnya lupa akan pokok semulanya, maka kemudian dalam tumimbal lahir berdasar telur, lalu berubah sifat menjadi burung yang berbulu indah. Kuping yang diumbar untuk mendengar segala omongan yang tidak senonoh, letik lelatu itu menjadi kelelap sehingga lupa rupa semulanya, maka dalam waktu tumimbal lahir berdasar kandungan dari hewan, lalu berubah sifat menjadi sapi, kuda dan lain sebagainya yang dibawah lehernya digantungi genta sehingga setiap bergerak selalu mendengarkan suara tong-tang tiada hentinya. Hidung yang diunbar untuk bau-bauan yang enak-enak, lama kelamaan letik lelatu itu kelelap dan lupa sifat semulanya, maka waktu dalam tumimbal lahir tinggal dalam air yang kotor, misalnya menjadi kepiting, udang, bulus dan lain sebagainya. Yang dalam selama hidupnya hidup mereka selalu membaukan hawa busuk. Lidah yang diumbar untuk makanan yang lezat-lezat lama-kelamaan letik lelatu itu kelelap sehingga lupa corak yang semula, maka dalam tumimbal lahir berdasarkan pengleburan, misalnya : nyamuk, kutu busuk dan lain sebagainya juga selalu mengisap darag orang. Pikiran yang diumbar kearah keserakahan harta tanpa kenal kebajikkan, maka letik lelatu itu kelelap dan lupa asal usulnya, maka dalam waktu tumimbal lahir menjadi binatang pengangkutan, misalnya onta, gajah, kuda dan lain sebagainya, yang seumur hidupnya terus dipergunakan untuk mengangkut barang-barang yang berharga atau tidak berharga. Badan wadag yang diumbar kearah kenikmatan ( mengumbar nafsu birahi ) lama-kelamaan letik lelatu kodrat kelelap, sehingga lupa wujud asalnya, maka dalam waktu tumimbal lahir mereka berubah sifat menjadi ayam, itik atau kembang latar, yang dapat mengumbar nafsu birahinya sepuas-puasnya. Demikianlah apabila orang tidak dapat mengendalikan Liok Cek akan mengalami neraka-neraka yang dibuat olehnya sendiri.

Selain dari pada yang tersebut diatas itu, masih ada pula yang penting diketahui, karena reruntuhan batin yang menjadikan terlukanya Chit Ceng ( tujuh perangai ), Chit Ceng yang dimaksud adalah : senang, marah, sedih, khawatir, girang, benci dan kemauan ( Bi, nouw, Ay, Ki, Ay, Ou, Yok ).

Kebanyakkan senang-senang mempengaruhi bekerjanya sang jantung. Banyak marah-marah mempengaruhi bekerjanya lever. Banyak sedih mempengaruhi bekerjanya sang paru-paru. Banyak khawatir mempengaruhi bekerjanya empedu. Banyak kesenangan mempengaruhi bekerjanya alam pikiran. Banyak kebencian mempengaruhi bekerjanya sang perangai. Banyak kemauan mempengaruhi bekerjanya sang limpa. Bagian alat-alat yang kena dipengaruhi jadi terluka, maka sangat tidak baik apabila menuruti saja akan Chit Ceng.

Selanjutnya masih ada pula yang penting diketahui yaitu yang menjadikan Sip Sun ( 10 macam kerugian ) misalnya : jalan keliwat lama merugikan urat. Berdiri kelewat lama merugikan tulang. Duduk kelewat lama merugikan darah. Tidur kelewat lama merugikan tekanan urat nadi. Banyak mendengar merugikan mani. Banyak melihat merugikan semangat. Banyak bicara merugikan gas ( hawa dalam badan ). Banyak makan merugikan hati. Banyak berfikir merugikan limpah. Banyak nafsu birahi menyebabkan kematian. Demikianlah dari perbuatan yang tidak kenal batas, pada hakekatnya mendatangkan kerugian bagi dirinya.

Pada pokoknya manusia didunia tiada seorang juga dapat terhindar dari pada cengkeraman Liok Cek, Chit Ceng dan Sip Sun berbahaya ini.

Maka diharap para pria dan wanita sedunia, hendaknya menghindarilah pengaruh yang didatangkan dan / atau ditimbulkan oleh karena bekerjanya Liok Cek, Chit Ceng dan Sip Sun itu, sebaliknya supaya carilah Too yang besar agar terlolos dari perangkap bangsat-bangsat termaksud dan menuntut kehidupan yang bahagia.

   SAM SI

TIGA PENJAGA KERANGKA

 

SAM artinya TIGA dan SI artinya JENASAH atau SPIRIT penjaga tengkorak. Tiga Penjaga Tengkorak tersebut yaitu : Siang Si bernama Phe Ki bertempat dibagian atas. Tiong Si bernama Phe Cit berkedudukan di tengah dan He Si bernama Phe Kiauw berada dibagian bawah. Selain nama-nama yang tertulis diatas terdapat pula sebutan : Siang Si disebut Leng Tay artinya panggung kesadaran. Tiong Si disebut Leng Song artinya penerangan yang keramat dan He Si disebut Leng Ceng artinya inti dari kemujijatan.

PELAJARAN :

常能遣其慾。而心自靜。澄其心而神自清。自 然六慾不生。三毒消滅

Siang Leng Chian Ki Yok,  Ji SIm Cu Ceng,  Teng Ki Sim Ji Sin Cu Cheng, Cu Cian Liok Yok Put Seng, Sam Tok Siauw Biat.

 

 

TERJEMAHAN :

Apabila sanggup melakukan nafsu,sang hati tentu dengan sendirinya tenang, jika dapat menjernihkan sang hati dengan sendirinya angan-angan menjadi bersih, dengan demikian enam nafsu ( Liok Yok ) tidak timbul dan tiga bahaya ( Sam Tok ) menjadi lebur .

PENJELASAN :

Huruf Siang artinya bisa atau sering, tetapi disini diartikan Senantiasa, Leng artinya Bisa yang berdasarkan kemauan atau jika disingkat ialah sungguh-sungguh.

Chian artinya Pindah atau melakukan, Yok artinya Nafsu.

Berdasarkan keterangan ini, maka kalimat Siang Leng Chian ki Yok ini berarti : Apabila senantiasa dapat dengan sungguh-sungguh melakukan afsu.

Yang mana dimaksudkan setiap waktu 24 jam harus dapat membersihkan Panggung kesadaran itu, dan menjaga jangan sampai kena pengaruh atau kemasukkan pikiran salah, kebendaan dan kesenangan lahir, sedang angan-angan yang tidak senonoh yang bukan TOO SIM jangan sampai timbul, maka jika dapat berbuat demikian sudah tentu sang HATI yang pada pokoknya suci murni akan menjadi tenteram dan tenang.

Kalimat eng Ki Sim ( menjernihkan hati ) yang mana dapat di ibaratkan air yang bercampur tanah sehingga keruh ( kotor ), setelah kotoran itu mengendap kebawah, air itu menjadi jernih kembali, inilah yang diartikan dalam kalimat MENJERNIHKAN , jelasnya : pikiran yang penuh hayal dan yang bukan-bukan seumpama air yang tercampur tanah dan keruh itu.

Kalimat diatas sesuai dengan tulisan yang termaksud dalam kitab YAY HAK yang berbunyi : Ti Ci Ji Houw Yu Ting, Ting Ji Houw Leng Ceng, artinya : Mengetahui dimana harus berhenti barulah bisa tetap, jika sudah bisa tetap barulah bisa tenang.

Murid Ngo co yang bernama SIN SIU bersabda : Badan ini adalah pohon Bodhi, hati ini adalah cermin penghias ( kaca toilet ), dengan rajin setiap waktu dibersihkan jangan sampai dikotori oleh debu.

LIOK CO menerangkan dalam sabdanya : Bodhi memangnya tiada pohonnya, kaca cermin pun bukan toilet, kesemuanya memang tiada barangnya, bagaimana dapat dikotori oleh debu ?

Kata-kata diatas ini sebagai keterangan bahwa HATI yang memang suci murni itu harus dijaga dan dipelihara.

Kalimat Ji Sin Cheng dengan sendirinya pikiran jadi bersih ini, pokok maksud kalimat tersebut adalah : Sang Hati tidak diliputi oleh segala pikiran yang tidak senonoh, dengan demikian gaya keramat pokok ( GOAN SIN )dengan sendirinya menjadi terang, selanjutnya sang mata, kuping, hidung,lidah, pikiran dan badan yang tergolong dalam LIOK YOK tentu tinggal tenteram tidak mudah bergerak.

Gaya keramat dari SAM SI dinamakan SAM TOK ( tiga racun ), Siang Si atau PHE KI menguasai kebajikan dan kejahatan manusia yang bagian atas. Tiong Si atau Phe Cit menguasai kebajikan dan kejahatan manusia yang bagian tengah, dan  He Si atau Phe Kiauw  menguasai kebajikan dan kejahatan manusia yang bagian bawah, Siang Si berkedudukan didaerah Goik Chim Koan ( otak kecil ), Tiong Si mendiami daerah KiapCit Koan ( kedua samping tulang ounggung ) dan He Si bertempat didaerah Bwee Li Koan ( ujung tulang punggung yang terbawah tengah-tengah bujur ).

Sam Si Sin ( gaya keramat dari Sam Si atau Malaikat Sam Si ) ini, setiap jatuh pada hari ke Sin dan Ka’Cu naik kelangit menghadap kepada giok Hong Siang Tee menghaturkan laporan tentang perbuatan bajik dan jahat dari seseorang yang dikuasainya.

Selain dari Sam Si Sin  ada pula Kiu kouw ( sembilan kuman ) yang sangat jahat, menutupi 3 lubang dari setiap Koan ( Giok Chim Koan, Kiap Cit Koan, dan Bwee Li Koan ) tiga kali tiga jumlah sembilan lubang dalam badan wadag kita. Dari saking ganasnya sehingga hawa positif yang murni ( Jin Yang ) tidak dapat naik keatas.

Kiu Kauw tersebut masing-masing mempunyai nama 1. Hok Kauw, berada dilubang Giok Chim Khiauw. 2. Liong kouw. 3. Pek Kouw berada di Thoo Too Khiauw. 4. Jiok Kouw berada di Sin Too Khiauw, 5. Chek Kouw berada di Kip Cit Khiauw. 6. Ke’Kouw berada di Hian Ki Kiauw. 7. Hi Kouw berada diBeng Bun Khiauw. 8. Wi Kouw berada di Liong Houw Khiauw. 9. kiang Kouw berada di Bwee Li Khiauw.

Sam Si menguasai tiga Koan dan Kiu Kouw berada di sembilan lubang, yang selalu menunjukkan kekuasaannya, menerbitkan rupa-rupa hayal ( lamunan sesuatu yang memangnya tidak ada dianggapseperti ada )  dan godaan, kadang-kadang kelihatan dan sering-sering sembunyi, jika menunjukkan rupa ia sebagai seorang wanita yang cantik molek menggoda dalam impian, sehingga dalam tidur kelepasan air mani, sering-sering juga menuntun orang kejalan sesat yang menyebabkan kemenyesalan dan kejengkelan, pada pokoknya ia mengganggu arag orang tidak dapat mencapai TOO yang besar.

Dalam kitab Tan Keng termaksud syairan yang berbunyi : 

Sam Si dam Kiu Kouw dalam badan manusia, menutupi kesadaran, dan meracuni sesungguhnya berbahaya, untuk membasminya hatus mengundang Kauw Cee Thian menyerbu ketiga Koan, mematikan Kiu Kouw agar panjang usia.

Pakah pemint sudah mengerti bagaimana caranya membunuh Sam Sid an memusnahkan Kiu Kouw?

Apabila tidak tahu maka hendaknya lekas cari guru dengan rendah hati agar diberi petunjuk tentang pelajaran TOO yang besar dan dapat mengundang Kauw Cee Thian masuk istana Hay Liong Ong dilautan Timur untuk mengambil Kim Kouw pang ( pentung wasiat guna menyerbu ketiga Koan ) dan pinjam pula senjata Teng Pa ( semacam Garu ) kepunyaan Ti Pat kay untuk mengorek 9 lubang, agar Sam Si hilang wujudnya dan kiu kouw musna tanpa krana.

Apabila San Si dan Kiu Kouw sudah terbasmi, maka roda Samsara sekalipun berputar terus, orang dapat memelihara watak selama-lamanya dan jiwa asal bisa tinggal kokoh, 7 perangai ( Chit ceng ) seluruhnya padam, 6 keserakahan ( Liok Yok ) tidak timbul dan sam Touw terbasmi sama sekali.