虛 空 HI KONG

Qing Jing Jing

Silahkan Login Untuk Membaca Detail

BAB 9 HI KONG

 

KOSONG MELOMPONG

 

Huruf Hi artinya tidak padat dan Kong artinya kosong atau Lubang. Jadi kalimat HI KONG ini berarti KOSONG MELOMPONG. Pelajaran ini sekalipun membicarakan juga KEKOSONGAN tetapi berbeda dengan pelajaran ke 10 : artinya KOSONG dalam pelajaran ke 10 mengenai Hati, wujud dan Benda yang berkisar pada kepribadian yaitu jagad kecil yang disebut microcosmos. Sedang pelajaran ke 11 ini yaitu pelajaran ketingkat lebih tinggi  mengenai Jagad Raya atau Macrocosmos.  

Pada pokoknya pelajaran ke 11 ini sebagai berikut : Thian Khong ( langit kosong ) jelasnya : memandang keluar segala sesuatu yang terdapat dicakrawala seluruhnya tertampak kosong dan kekosongan itu tak diketahui pinggirannya.

Jin Khong ( Manusia Kosong ) jelasnya : Memandang kedalam alam pikiran sama sekali tidak bergerak sehingga mencapai tingkat yang hening ( dirasakan tubuh ini hilang ).

Tee Kong ( Bumi Kosong ) jelasnya : memandang sekeliling, Alam segala benda yang terdapat di seluas bumi tertampak KOSONG, sehingga mencapai tingkat sunyi senyap tanpa berisik.

PELAJARAN :

觀空亦空。空無所空。所空既無。無無亦無。無無既無。         湛然常寂。寂無所寂。慾豈能生慾既不生。即是真靜。

Koan khong ek khong, khong bu so khong, so khong ki bu, bu bu ek bu. Bu bu ki bu, ciam jian siang cek, cek bu so cek, yok khi leng seng ?   Yok ki put seng, cek si cin ceng.

TERJEMAHAN :

Melihat kosong tetap kosong, kekosongan itu sehingga tanpa pinggiran, jikalau kekosongan itu sudah hampa, maka kehampaan tetap hampa. 

Apabila kehampaan sudah hampa, kejernihan ( pikiran yang jernih ) senantiasa suci, mana kala kesunyian memcapai tingkat keheningan ( nangning ) bagaimana nafsu dapat timbul ? Setelah nafsu tidak timbul, itulah yang dinamakan ketentraman sejati.

PENJELASAN :

Kalimat Koan Khong ek khong, khong bu so khong ini menyambung pelajaran yang lalu, yang berarti : Sudah dapat menyapu bersih tiga pikiran ( Sam Sin ) dan menghilangkan empat rupa raga ( Su Sing ), dengan demikian keluar tidak mengetahui adanya segala benda dan kedalam tidak merasakan geraknya alam pikiran, yang terasa hanya kekosongan yang tanpa pinggiran.

Bu bu ek bu, bu bu ki bu berarti Kekosongan yang sekosong-kosongnya, dalam arti terbebas dari pengaruh alam Nafsu, alam Rupa Raga. Alam Pikiran dan alam Perasaan.

Ciam jian siang cek, cek bu so cek berarti : Meningkat sampai tingkat kesunyian yang sesnyi-sunyinya sehingga TIADA ORANG dan TIADA AKU dan kembali pada BU KEK.

Yok khi leng seng, yok ki put seng, cek si cin ceng berarti : Apabila sudah dapat membebaskan diri dari gaya pengaruh segala Alam yang tersebut diatas, NAFSU yang menjadi raja penggoda tentu tak timbul dan dengan sendirinya kesunyian datang lalu menuju kealam SUNYI SENYAP.

Manakala kita sudah dapat mencapai tingkat ini, maka dengan sendirinya TIGA KEMBANG berkumpul diatas kepala ( Sam Hoa Couw Ceng ) dan LIMA HAWA menuju kepada asal ( Ngouw Khi tiauw Goan ).

Apakah gerangan yang disebut TIGA KEMBANG itu ?

Yang mana diterangkan sebagai dibawah ini :

Jikalau gaya keramat menjadi kosong dibagian bawah (Sin Khong I He Cio ), maka didalam air mani berkembang Bunga Timah ( Cen Tiong Hian Yan Hoa ). Jikalau gaya keramat menjadi kosong dibagian tengah (Sin Khong I Tiong Cio ), maka dalam hawa atau gas berkembang berkembang Bunga perak ( Khi Tiong Hian Gin Hoa ). Jikalau gaya keramat menjadi kosong dibagian atas ( Sin Khong I Siang Cio ), maka dalam atman berkembang Bunga Mas ( Sin Tiong Hian Kim Hoa ). Demikian terjadinya TIGA KEMBANG itu.

Selanjutnya diterangkan pula tentang LIMA HAWA menuju kepada asal sebagai berikut ini :

Jikalau bisa mengosongkan kesenangan, sukma akan menjadi tenteram ( Khong I Hi Cek Hun Teng ), oleh karena itu hawa timur yang dikuasai kaisar Hijau menuju kepada asal ( Tong Hong Cheng Tee Ci Khi Tiauw Goan ). Mengosongkan kemarahan, raga akan menjadi tenteram ( Khong I Nouw Cek Phek Teng ), oleh karena itu hawa barat yang dikuasai kaisar putih menuju kepada asal ( See Hong Pek Tee Ci Khi Tiauw Goan ). Mengosongkan kesedihan, atman akan menjadi tenteram ( khon I Ay cek Sin Teng ), oleh karena itu hawa selatan yang dikuasai kaisar Merah menuju kepada asal ( Lam Hong Cek Tee Ci Khi Tiauw Goan ).

Mengosongkan kegirangan, mani menjadi tenteram ( Khong I Lok Cek Ceng teng ), oleh karena itu hawa utara yang dikuasai kaisar Hitam menuju kepada asal ( Pak Hong Hek Tee Ci Khi Tiauw Goan ). Mengosongkan nafsu, angan-angan menjadi tenteram ( Khong I Yok Cek I Teng), oleh karena hawa tengah yang dikuasai kaisar kuning menuju kepada asal ( Tiong Yang Hong Tee Ci Khi Tiauw Goan ). Demikianlah yang dimaksudkan tentang Ngouw khi Tiauw Goan itu.

Dalam pelajaran Ji Kauw termaktub satu kalimat yang berbunyi : Jin Yok cin phu thian li liu heng artinya : Apabila sudah dapat menyirnakan nafsu hewani, hukum Thian akan mengalir berputar.

Dalam pelajaran Hud Kauw ada terdapat tulisan yang berbunyi Bu bu beng ek bu bu beng cin artinya : Tidak ada sesuatu yang tidak terangpun tidak ada yang tidak seluruhnya terang. Dalam pelajaran Too Tek Keng terdapat kalimat yang berbunyi : Hi ki sim, sit ki hok artinya : Kosongan Hatinya dan padatkan perutnya kalimat ini jelasnya begini ; Hati itu tempatnya perasaan yang menguasai alam pikiran, maka jika perasaan dikosongkan sudah tentu pikiran tidak keruh, adapun perut itu menjadi sesuatu alat yang jujur, sewaktu kosong minta diisi dan menimbulkan rasa lapar, jika sudah diisi dan kenyang tentu tidak sanggup menerima lagi, walaupun sang lidah masih ingin berdansa, tetapi perut yang sudah puasdengan barang hidangan yang masuk akan segera menolaknya. Jadi tegasnya alam pikiran supaya dikosongkan dan mengenal batas.

Ketiga pelajaran diatas tadi memberi petunjuk caranya akan kita memandang kekosongan, yang mana terang sekali bukan berarti duduk diam seperti tonggak juga hanya membuang pikiran keruh saja.

Maka perlu sekali mencari guru sejati supaya dapat petunjuk tentang : Dimana harus memasang perapian, dimana menaruhkan wajan apa yang dinamakan mengendalikan sang aku, bagaimana harus membuat pondamen, apa yang diartikan memetik obat, apa yang dikata mendapat embun, apa yang disebut tua dan muda, apa yang dinamakan kereta bengawan, apa yang diartikan tingkatan api, apa yang dimaksud dengan kata persentuhan antara langit dan bumi. Apa yang diartikan api dan kayu, ditambah dan dikurangi, apa yang diartikan logam murni dan kayu berhubungan, apa yang diartikan timah dan air rasa saling bersatu, apa yang disebut sifat positif diam-diam bersatu dengan sifat negatif, apa yang diartikan tenteram tenang dan mensucikan diri, apa yang diartikan mengalir dan memenuhi jagad, apa yang disebut meninggalkan raga secara mujijad, pelajaran termaksud tidak mudah diketahui tanpa petunjuk seorang guru sejati, maka dianjurkan mencarilah guru sejati itu.

Apabila duduk diam laksana tonggak lalu hendak memandang kekosongan dengan tidak terlebih dulu mengetahui jalannya, walaupun mempunyai TIGA KEMBANG juga tidak mengetahui harus dikumpulkan dimana, sekalipun mempunyai LIMA HAWA juga tidk mengetahui harus dutujukan kepada apa, dari sebab itu hasil dari berduduk diam tidak lebih melainkan mewujudkan tonggak kering, dan membuang pikiran keruh hanya merupakan abu dingin, yang mana sama sekali meleset dari pad tujuan yang benar.

Sekalipun demikian buah usaha itupun tidak Cuma-Cuma, karena pada suatu hari jiak sampai pada ajalnya jiwa itupun berupa satu arwah yang baik dan dapat mengidar kemana-mana yaitu yang disebut Dewa Setan ( Kwie Sian ), dalam alam baka ia dapat memakai atas nama Malaikat ( menghisap dalam salah satu patung atau Toa Pe kong ) untuk menerima pujaan umum, dan / atau pada nanti dalam tumimbal lahir dapat menerima ganjaran sebagai seorang kaya raya atau orang yang berpangkat. Sekalipun buah hasil sebagai diatas namun jika watak asal ( seng atau Letik Lelatu Tuhan ) menyasar sehingga salah jalan tidak saja segala usaha yang lalu menjadi sia-sia bahkan akan menderita kesengsaraan yang tanpa batas. Maka dari sebab itu diserukan agar supaya para peminat Too sukalah berlaku hati-hati.