真 道CIN TOO

Qing Jing Jing

Silahkan Login Untuk Membaca Detail

BAB 11  CIN TOO

 

TOO YANG SEJATI

Huruf  Cin ini berarti tulen, sejati dan sebenarnya. Huruf Too ini berarti jalanan, cara, logika, berkata dan aturan. Melainkan huruf Too termaksud dalam pelajaran ini sama sekali menyimpang dari pada artian yang sebetulnya, karena huruf Too disini adalah Too yang didalam kitab Too Tek Keng pasal 25 yang berbunyi : YU BUT KHUN SENG, SIAN THIAN TEE SENG, CEK HEE LIAUW HEE, TOK LIP PUT KAY, CIU HENG JI PUT TAY, KHO I WI THIAN TEE BOO, GOUW PUT TI KI BENG, JI CI WAT TOO, artinya : 

Ada benda yang sangat samar, tercipta lebih dahulu dari pada langit dan bumi tanpa wujud dan tanpa rupa, tak ada benda yang dapat dibuat imbangan, ia bekerja dengan anggar, jalan berputar tanpa selisih, segala benda tak dapat berpisah denganNYA, aku tidak tahu namanya, disebut saja TOO.

Too termaksud adalah TOO yang melingkupi BU KEK, HONG KEK, THAY KEK, yaitu yang dapat sebutan Sian Thian Tay Too ( Too yang sudah ada sebelum alam bergumelar ), atau didalam Pat Kwa dibambar Khian Khun atau Kham Li.

Jadi suku kata Cin Too ini hanya dapat diterjemahkan menjadi Too yang Sejati.

KETERANGAN : 

Bahwa Too yang diajarkan disini adalah pelajaran sebagai penuntun akan seseorang mencapai Too yang sejati, maka keterangan-keterangannya menitik beratkan akan pengertian Microcosmos ( alam kecil ) yang terdapat didalam badan setiap orang.

PELAJARAN :

如此清靜。漸入真道。 

JI CHU CHENG CENG, CIAN JIP CIN TOO

TERJEMAHAN :

Demikian jernih dan tenangnya, mulailah memasuki Too yang sejati.

PENJELASAN :

Kaliamt dalam pelajaran diatas adalah terusan pelajaran ke-12. Arti akan kalimat Ji Chu Cheng Ceng ini, yaitu setelah mencapai ketenangan yang setenang-tenangnya dengan tidak berbuat sesuatu (dalam arti tanpa bergerak, lalu dapat jalan untuk kembali pada sebelum alam bergumelar ) Cheng Ceng Bu Wi, Kho hoan Sian Thian ( apabila sudah dapat kembali pada sebelum alam bergumelar, mulailah mendapatkan Too yang sejati ).

Suku kata Cin Too ini bukan yang termasuk dalam perhitungan 3600 pintu samping, juga bukan yang termasuk dalam golongan 96 macam Too yang menyimpang ( HWI SAM CHIAN LIOK PEK PONG BUN, KIU SIP LIOK CIONG GWEE TOO ).

Too ini adalah yang disebut SIAN THIAN TAY TOO ( Too yang sudah ada sebelum alam bergumelar ), yaitu Too Yang Melahirkankan langit, bumi, manusia, segala mahkluk atau benda semesta alam; Too ini sesungguhnya sangat luas maka jikalau dengan perumpamaan yang sesuai hanya BU KEK ( tanpa batas ) sajalah.

Bahwa BU KEK CIN TOO ( Too sejati dari Bu Kek ) ini sedari jaman purba hanya diajarkan dan ditularkan dengan lisan, sama sekali tidak pernah ditulis sebagai buku , oleh karena dikhawatirkan apabila didapat oleh orang jahat, maka akibatnya penulisnya mendapat hukuman Thian. Maka dari sebab itu, jikalau ada buku-buku yang membicarakan tentang Too selalu ditulis secara samar, misalnya : menyembunyikan induk dan membicarakan anak; menutupi akar lalu membicarakan cabang, meminjam kebendaan untuk menguraikan Too dengan jalan perumpamaan; menuding A sebenarnya yang dimaksudkan B; demikianlah gubahan tulisan dalam buku-buku itu.

Maka kami pun tidak berani membicarakan secara terang-terangan didalam kitab ini, melainkan agar para peminat mendapat pegangan dan jangan sampai terperosok kejalan salah, dari itu kami hendak membocorkan sedikit yang boleh dibicarakan tentang bagaimana orang harus berusaha untuk mendapat CIN TOO itu.

Bahwa Cin Too ini adalah permulaan terbentuknya raga; dapat zat kehidupan dari sang ayah dan darah dari sang ibu ( TEK HU CI CENG BO CI HIAT ), Kedua benda menjadi satu yang kemudian menjadi unsur terbentuknya tubuh manusia.

Zat kehidupan itu disebut timah ( CENG WI YAN ) darah disebut air rasa ( HIAT WI KANG ), apabila timah menguasai air rasa disebut Khian Too ( hukum positif ) anak terlahir laki-laki, jikalau air rasa menguasai timah disebut Khun Too ( hukum negatif ) anak terlahir perempuan.

Keadaan kesatuan ini berbentuk O yang disebut BU KEK IT KHIAUW ( satu lubang ditengah-tengah BU KEK ).

Bu Kek It Khiauw ( O ) ini bergetar terus, setiap setengah bulan menumbuhkan hawa positif dan negatif bersilih ganti tiada hentinya, dari sebab bekerjanya getaran dari ( O ) maka terciptalah segala anggota didalam raga, misalnya hati, jantung, limpa, paru-paru, geginjal, tulang-tulang kemudian disusul terciptanya usus besar, usus kecil, kantong nasi, empedu, kantong kencing dan sam cian lalu tercipta pula tulang-tulang dengan 365 buku-bukunya, 84.000 lubang bulu roma dan rambut kepala, dengan demikian menurut perhitungan Pat Kwa dari sebelum alam bergumelar menjadi lengkaplah ( SIAN THIAN PAT KWA I CIOK ); seumpama buah sudah menjadi masak segera terlepas dari tangkainya maka menjelmalah orok itu kedalam dunia yang fana ini.

Setelah orok berpisah dengan badan ibu lalu berteriak Owe’, berbareng pada saat itu lubang dari Bu Kek menjadi pecah, dan Goan Sin ( gaya keramat asal ) Goan Khi ( Hawa asal ) dan Goan cing ( air asal mani ) keluar dari lingkaran Bu Kek lalu terbagi menjadi 3 kesatuan.

Manakala sifat positif hilang keseimbangannya lalu jatuh dibawah kekekuasaan negatif ( YANG SIT TIONG YANG I LOK KHUN ), dari sifat Khun ( negatif dari Sian Thian ) lalu berubah menjadi Kham ( negatif dari Houw Thian ), dari mana sifat Khun hilang keseimbangannya lalu jatuh dibawah kekuasaan Khian ( positif dari Sian Thian ), maka Khian berubah menjadi Li ( positif dari Houw Thian ), jadi pokok semula kedudukan Sian Thian Khian Khun yang berkedudukan menetap, lalu berubah menjadi Kham Li dari pada Houw Thian, oleh karena perubahan itu api dan air belum berjalan sempurna ( SWI HWEE BI TIEE YA ), sedari waktu itu manusia didunia pada umumnya berada dibawah kekuasaan Houw Thian; melainkan bagi orang-orang yang jodoh akan jalan kedewaan yang bisa dapatkan Too yang sejati untuk bisa kembali pada asalnya dan pulang pada permulaannya ( HOAN PUN HOAN GOAN ).

CIN Too ( Too yang sejati ) adalah titik didalam Bu Kek O lubang ( titik ini oleh kaum Ji Kauw disebut Ci Sian, kaum Seng Kauw ( Buddhis ) disebut Lam Bu ( Namo ) dan kaum Too disebut hian Koan, nama-nama yang lebih banyak telah diuraikan dan diterangkan dalam halaman-halaman yang telah lalu.

Untuk menjaga keutuhannya lubang termaksud, orang harus berusaha dengan saksama menjatuhkan 6 penguasa (LIOK SIN penguasa dari panca indera ) untuk menjaga sebaik baiknya lubang Bu Kek itu, lama kelamaan lubang itu nanti terbuka dan Goan Sin ( gaya keramat asal ) dapat kembali dalam kedudukan semulanya.

Selanjutnya menggunakan lagi 9 seri maha gaib ( HOK YONG KIU CIAT HIAN HONG ) yang disebut pil mujijad berputar 9 kali ( BENG WI KIM TAN KIU COAN ). Menarik Yao ( guratan gambar Pat Kwa ) menukar lambang ( CHIU YAO HOAN CHIANG ), menjemput Kham dan menambal Li ( CEK KHAM LIN LI ) : merampas hawa murni dari alam ( TOAT THIAN TEE CI CENG KHI ); menyedot sari yang murni dari matahari dan bulan ( GIP JIT GOAT CI CENG HOA ); dengan tingkat api keras dan lunak, untuk memasak pil mujijad dari 8 mustika ( YONG BUN BU CI HWEE HOUW, SIU PAT POO CI KIM TAN ); Demi hari dan bulan kandungan ajaib lambat laun terjadi ( JIT CIANG GOAT CIU, SENG TAY CIAN SENG ); bercampur dengan sinar dan bergulat dengan umum ( HOO KONG KHUN SIOK ) artinya; bisa menyesuaikan diri dalam segala keadaan atau dalam bahasa Jawa yang disebut Ancur Anyer ) menimbun jasa dan menumpuk budi ( CEK KONG LUI TEK ) artinya setingkat demi setingkat berusaha dengan sabar; 3.000 usaha selesai dan 800 buah hasil tercapai ( SAM CHIAN KONG BOAN, PAT SEK KO WAN ), dan dapat menerima firman-firman dari Thian lalu melepaskan raga terbang melayang, bebas merdeka diluar pengaruh kebendaan.

Setelah mendapat buah hasil yang sedemikian itu, maka segala benda didunia bisa rusak melainkan ia tidak mengalami kerusakan ( THIAN TEE YU HOAY THA BU HOAY ), walaupun menghadapi kiamat kobra tetap tinggal utuh ( HO KIAP TIANG CUN ), maka disebut raga diamon yang tak dapat dirusakkan ( KOUW WAT KIM KONG PUT HOAY CI THEE ).

Apabila bisa mencapai hasil semacam ini, tidak Cuma-cumalah kita lahir didunia yang fana ini, akan tetapi keadaan yang sebaik itu harus mendapat bimbingan dari Guru Sejati, dan dengan syarat tekad yang sebesar-besarnya kesampingkan jiwa raga ( BU JAO LIP SENG SU PUT THWEE CI SIM ) barulah ilmu yang setinggi ini dapat dicapai.