超 脫 THIAUW THOAT

Qing Jing Jing

Silahkan Login Untuk Membaca Detail

BAB 22 超   THIAUW   THOAT

TERBEBAS

 

Huruf  Thiauw artinya menghindari dan melampaui. Huruf Thoat artinya membuka, melepas  dan terlepas. Kedua huruf Thiauw Thaot tersebut jika dijadikan suku kata, berarti Terbebas atau Melepaskan diri dari kekangan dunia.

Badan manusia ini terdiri dari separuh sifat Im separuh sifat Yang jika bekerja dengan harmonis dan saling membantu, orang itu akan hidup dalam arti yang sebenarnya ( dapat menggunakan alat-alatnya dan panca inderanya dengan sempurna ). Pada umumnya manusia didalam hidupnya menuntut penghidupan yang lazim ( Sun ), yaitu membawa dirinya kedalam lautan kecintaan, kecantikan, kenamaan dan keuntungan, selanjutnya menuju kejalan mengumbar nafsu birahi, dan pada akhirnya sifat yang terdapat didalam tubuh makin hari makin susut, sebaliknya sifat Im tambah hari tambah menjadi-jadi, sehingga menguasai seluruh tubuh, yang menyebabkan sifat Yang terdesak sampai tak berdaya, demikian ini adalah jalannya yang menyebabkan sang ATMAN yang bersemayan didalam badan tidak betah tinggal lebih lama lalu meninggalkan jikalau sang ATMAN bercerai dengan badan yang merupakan kendaraannya ia lalu mendapat sebutan Arwah atau setan, perpisahan ini menyebabkan tubuh menjadi dingin, kaku, tidak bernafas.

Walaupun panca inderanya masih lengkap namun sudah tidak lagi bekerja sama sekali ( dari sebab orang itu sudah menjadi jenasah ).

Apabila sang mati itu tiba, apa yang diburu-buru waktu hidupnya, hanya berupa bekas-bekas yang menyesalkan saja.

Jikalau oarang mengambil jalan yang balik ( Gik ), tidak berbuat sebagaimana lazimnya manusia menuntut hidupnya bahkan dengan kesadaran merawat tiga mustika ( SAM POO lihat pelajaran ke 14 ) yang menjadi bagian-bagian ATMAN, yaitu : Ceng-mani, Khi- Gas, dan sin-Gaya mujijad dengan sabar dan ulet membina ketiga Mustika tersebut sebaik-baiknya, dan dapat meremehkan sesuatu yang lazimnya diburu-buru oleh umum ( kecintaan, kecantikan, kenamaan dan keuntungan ), dengan ridlah menuntut penghidupan Brahmacaria ( UAN LI SEK ), bahkan harus memandang kaum wanita bagaikan algojo ( periksa pelajaran ke 22 ), dan tidak kepincuk oleh kemewahan dunia malah dapat menganggap kosong dan khayal, bahkan dengan rajin sungguh-sungguh melatih diri sampai sifat Im yang menyesatkan tidak berdaya, dan sebaliknya seluruh tubuh penuh sifat Yang; apabila badan kita telah berisikan sifat positif yang murni, maka ATMAN bisa berupa satu badan yang tak dapat dihancurkan, sekalipun meninggalkan badan wadag ia tetap hidup sebagai tatkala masih memakai kendaraannya. ATMAN yang tidak lebur ini disebut Hoat Sin ( badan ciptaan ), dan bisa tinggal tetap untuk selama-lamanya.

 Didalam cerita kuno para Dewa dikata bisa terbang, menghilang, menembus dinding dan lain-lain sebagainya, yang mengherankan itu, tidak lain dari pada HOAT SIN termaksud.

Demikian inilah jelasnya tentang Thiauw Thoat – Bebas dari kematian yang menjadi penutupnya pelajaran Cheng Ceng Keng ini.

 

 

PELAJARAN :

真常之道。悟者自得。得悟道者。常清靜矣。

CIN SIANG CI TOO, GOUW CIA CU TEK, TEK GOUW TOO CIA, SIANG CHENG CENG I.

TERJEMAHAN :

Too yang sejati bagi orang yang menyadari bisa dapat dengan sendirinya, yang dapat menyadari Too yang maha hebat ini, akan senantiaas tenang dan tenteram.

PENJELASAN :

Too yang sejati itu adalah Sian Thian tay Too. Too yang terdapat sebelum alam bergumelar; sedang Too yang tergolong dalam 3.600 jalan pinggir, yaitu Too yang palsu.

Too yang sejati adalah semacam syarat untuk menyejukkan hati dan memperbaiki dari ( CIN TOO CIA, CENG SIM SIU SIN CI TOO YA ) : sedang Too yang palsu adalah yang menuju kearah black magic atau kemujijadan ( KE TOO CIA, SOK IN HENG KWAY CI TOO YA ).

Apabila orang suka menyelidiki secara mendalam dalan pelajaran kebatinan dan mau mencari seorang guru sejati ( JIN LENG KHIONG KIU SENG BENG, HONG PAY CI JIN ), yang kemudian membimbing berdasar Too yang besar memberi petunjuk cara bagaimana memperbaiki diri dan membina jiwa ( CI SI SIU SIN SIU BENG CI TAY TOO ), dan membuka rahasia bagaimana agar bisa kembali pada pokok dan pulang pada asal ( HOAN PUN HOAN GOAN CI PIT KWAT ), demikian inilah yang diartikan “ yang menyadari bisa dapat dengan sendirinya “.

Melainkan soal itu bergantung dari pada kesadaran masing-masing, sama sekali bukan belajar diatas kertas dan meyakinkan secara mati-matian lalu bisa mendapatkannya ( HWI SI KAUW NI CAY COA SIANG, KHIONG GOUW KHO LENG TEK YA ).

Didalam salah satu kitab kuno terdapat satu bait sajak yang berbunyi : Boddhidharma datang dari barat, satu huruf pun tidak terdapat, melainkan berdasar kemauan dan ketekatan melatih dan berbuat. Jika hendak mencari Buddha Dharma dari dalam kitab, ujung pena digelapkan air rawa sampai kering pun tak akan dapat. ( TAT MOUW SEE LAY IT JI BU, COAN PHIN SIM I YONG KONG HU, JIAK YAO SI TIONG SIM HUT HOAT, PIT CIAM CIAO KAM TONG THENG OUW ). Dan dalam kitab Gouw Cin Phian juga terdapat tulisan yang berbunyi : “ Sekalipun dikau cerdik pandai melampaui Gan Yan dan Bin Cu Khian apabila tak mendapat pimpinan guru sejati jangan memaksa menduga-duga. ( JIM KUN CHONG HUI KOO GAN BIN, PUT GI BENG SU BOK KIANG CHAY ).

Maka dari sebab itu, orang yang dapat menyadari akan Too tentu terdiri dari orang-orang yang baik hati, karena timbunan kebajikkan dan rajin mempraktekkan kebaikan, sehingga dapat berkah dan kurnia Thian lalu dapat menemukan guru sejati. ( TEK GOUW TOO CIA, SI SIAN JIN CEK KONG LUI HENG, KAM TONG THIAN SIM, BENG SU SIANG GI ). 

Apabila sudah ketemukan guru sejati yang dicarinya, dengan rendah hati menerima petunjuk akan Too yang besar itu, sewaktu-waktu menyelidiki dan memperdalam untuk menyadari logikannya, siang dan malam dengan sungguh-sungguh, meyakinkan jalan-jalannya, dan sama sekali tidak mandak setengah jalan. ( TEE LING TAY TOO, SI SIANG CHAN GOUW KI LI, TIU YA KHO SIU KI TOO, PUT TI POAN TOUW JI WHI ), apabila benar-benar dengan telaten, sabar dan ulet, kemudian hanya menunggu hasil kesempurnaan sampai bulat manakala firman Thian diterima, dengan segera melepaskan kerangka ( badan ) dan terbang melayang masuki surgaloka, demikianlah baru dapat dikata mencapai kesempurnaan. ( CI TAY KONG KOO UAN SENG, TAN SI HE CIAO, THOAT KHAK HWI SENG, HONG UI LIAO TONG ).

Demikian inilah yang dikatakan mencari Too, menyelidiki Too, memperoleh Too, menyedari Too, meyakinkan Too, mempertahankan Too, berhasil mencapai Too dan mencapai kesempurnaan Too, sampai tingkat inilah usahanya baru dapat dikata selesai, ( CIA CHAY SI HONG TOO, KIU TOO, TEK TOO, GOUW TOO, SIU TOO, SENG TOO, LIAO TOO, CI CHU TAY TIANG HU JI LENG SU PIT I ).

Jikalau sudah mencapai kesempurnaan akan Too dan budinya sudah mencapai keluhuran serta jasanya sudah menjadi bulat dan buah hasil pekerjaannya telah teratur sebaik-baiknya, waktu gaya keramat dai sifat Yang yang terdapat didalam badan menjadi-jadi. ( TOO SENG TEK PI KONG UAN KOO BOAN, YANG SIN CHIONG KI ) : SAM KOAN TAY TEE.

Malaikat dari 3 penguasa – THIAN KOAN, TEE KOAN,CUI KOAN, segera mengajukan laporan kepada GIOK HONG TAY TEE, lantas mengirimkan Sian Tong datang menjemputnya, melalui angkasa masuki kota raja Surgaloka, menemui para Buddha, menghadapi GIOK HONG SIANG TEE, menjumpai para dewa dan beraudisi kepada KIM BOO – Ibu suri See Ong Boo. ( SAM  KOAN POO CIAO, SIAN TONG CIAP IN, KOO KIU SAO, SIANG GIOK KENG, KIAN CU HUT, AP SIANG TEE, HWEE CIONG COUW, TIAO KIM BOO ). Menurut besar kecilnya jasa yang telah dibuat, nanti ditetapkan kedudukannya, diperiksa dari pada buah pekerjaannya baru dianugerahkan pangkatnya. Diberinya pakaian jubah dewa untuk menunjukkan kementerengannya, dapat merasakan harumnya buahan dilangit dan segarnya tirta amerta yang diminum. Adapun tiga tingkat dan 9 macam pangkat tentu berdasar dari jasa perbuatannya, lima kedudukan dewa dalam delapan departement berdasar dari pahalanya baru ditetapkan ( SAM SENG KIU PHIN. I KONG JI TING, NGO SIAN PAT PO, KHAN KOO JI CENG ).

Berdasar dari pada pertimbangan itu, maka mungkin ditempatkan di Tiong Thian  Alam Tengah) atau di See Thian ( Alam Barat ) yang semuanya merupakan alam beruntung dan bahagia. ( HEK KI TIONG THIAN HEK KI SEE THIAN, KAY SI KEK LOK ); mungkin juga ditempatkan di Sam Sip Liok Thian ( Alam yang bertingkat 36 susun ) atau di Chit Sip Ji Tee ( Bumi yang berlapis 72 tumpuk ) seluruhnya merupakan daerah-daerah yang penuh kesenangan. ( HEK KI SAM SIP LIOK THIAN HEK KI CHIT SIP JI TEE, CIN UI HOK TEE ) : pun sangat mungkin ditempatkan di istana Sam Cheng giok Cheng Siang Cheng atau di Sip Tee ( sepuluh bumi ), yang semuanya tenteram dan tenang sekali ( hek ki sam cheng, hek ki sip tee, khay siok cheng ceng ) : mendapat karunia tinggi atau rendah, besar atau kecil semua didasarkan buah pekerjaan sewaktu di dunia dengan pertimbangan yang seadil-adilnya ( KOO KOO TEE TEE TA TA SIAO SIAO, I KONG TENG TUAT, HOO BU SU KHUT ) : menurut pahala dibagikan anugerah mengecapkan kebahagiaan dan ketentramannya. 

Demikian baru boleh merasa bangga sebagai seorang hidup yang tak Cuma-Cuma sebagai seorang diatas semua manusia dan karena hidupnya diluar kalangan duniawi yang penuh penderitaan, maka senantiasa tenteram dan tenang yang setenang-tenangnya.

Sidang pembaca dan para peminat yang terhormat, pelajaran Too Kauw yang berdasarkan kitab CHENG CENG KENG, sampai pelajaran ke 24 ini sudah selesai, menurut isi kitab termaksud kami percaya bahwa sidang pembaca tentu telah dapat menangkap intisarinya. Apabila sidang pembaca benar-benar dapat mengikuti petunjuk-petunjuknya dan segala larangannya, kami percaya kemudian sidang pembaca atau peminat tentu dapat memetik buahnya.

 

Hormat kami,

Peterjemah yang RENDAH

 

Dari Kitab Terjemahan Siem Bian Djun 

Dalam Majalah Tjahaja Tri-Dharma no 1, tanggal 15 juli 1970. 

Di ketik dan, Oleh 羅 清 陽, 2005.

 

 

 

 

PERHATIAN KERAS !!!!!!! 

Di mintakan kepada para saudara seTriDharmaya yang sudah memiliki KitabSuci ini agar sekiranya para pemilik tidak menggandakan lewat mesin Photo Copy sebab jika ada tulisan yang kabur dan tidak terbaca maka akan menimbulkan kesalah pemahaman, akibatnya berdampak negatif, untuk itu apabila ingin memiliki Kitab Suci ini dapatlah menghubungi kami.